Sabtu, 17 Juli 2010

Limit

kemarin... setelah seminggu menghilang, akhirnya aku kembali mengukir jejak di sana. canggung memang... agak asing memang... tapi demi mereka "saudaraku", aku harus pulang ke "rumah kecil" kami.

suasana tampak sepi, emh... ternyata sebagian sudah ada yang ke TKP. aku mendengar orang berbicara mekanisme yang tidak satupun kupahami. lalu dengan sedikit keberanian demi memuaskan hasrat tanyaku, akupun angkat suara. "Di mana tempat saya? ada yang tahu?"

akhirnya seorang saudaraku menyuruhku ke papan pengumuman. aku pun berjalan. meneliti setiap kertas demi kertas... namaku tak ada. nihil. jadi, di mana tempatku?

sedikit rasa sakit terbesit di hatiku. kenapa ini? kenapa begini? kalian melupakanku? jadi di mana seharusnya aku berada sekarang? apakah kembali ke rumah kecil ini salah?

ditengah kegundahanku, "saudaraku" datang dan menghiburku. yaa.. mungkin saja karena aku tidak pernah muncul belakangan ini makanya mereka tidak menulisnya. yaa... mungkin.

aku berusaha tetap bertahan dan tersenyum. terima kasih "saudaraku" :)

dengan muka yang ditebalkan, aku ikut juga ke TKP, tempat beberapa "saudaraku" berada. kami berkumpul, kami tertawa, kami bahagia... hingga hari semakin larut... dan perlahan-lahan... tangan-tangan itu muncul menarik kami satu per satu...

kami terpisah, tidak bersama... rasanya semuanya jadi lebih berat. kami akhirnya kelelahan. limit.

begitupun aku saat malam menjelang.

aku... betul-betul sendiri. di tempat yang asing bagiku, tanpa siapapun... sementara "saudaraku" yang lain sedang bekerja sangat keras di bawah sana. jujur, akupun ingin bisa berada bersama mereka... sangat ingin... tapi apa dayaku? aku hanya bisa diasingkan di sini. sedih. bosan. aku terlihat sangat bodoh seperti ini! benci!

berusaha aku menghibur diriku sendiri dengan menyibukkan diriku, melakukan apapun yang bisa aku kerjakan... apapun. aku muak meratapi nasibku terus.

beberapa waktu berlalu, mereka semua kembali dengan senyum lebar... dan aku tertinggal... aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, aku tidak tahu kenapa mereka tersenyum, aku tidak tahu...aku benar-benar tidak tahu apa-apa.

tapi tak apalah... selama "saudaraku" bahagia, aku pikir aku juga sudah bahagia. emh, mungkin.

setelah melewati hari yang panjang dan melelahkan, kamipun merayakan kesuksesan kami. tradisi, katanya. akhirnya, aku merasa menemukan tempatku lagi... bersama "saudaraku". yaa... saudaraku betul-betul alasan kenapa aku bertahan di rumah kecil itu... kalian spiritku kawan!

sudah sangat larut... tidak bisa kembali ke "rumah" ku dulu. akupun memutuskan kembali ke rumah kecil bersama "saudaraku" yang lain. tapi... suasana berubah aneh. aku melihat urat-urat kelelahan di wajah mereka. kenapa kawan?

mereka mulai mengeluh... bahkan mereka mulai berpikir untuk pergi...

bagaimana ini? kalau kalian tidak ada... aku tidak akan tahu tempatku di rumah kecil itu di mana...

kawan... bagaimana ini?

Tidak ada komentar: