Sabtu, 25 Februari 2012

Cogito Ergo Sum, Certamen Ergo Sum.

Hidup ini tidak sempurna. Dan bukankah kita pun yang menjalani hidup ini tidaklah sempurna, kan? Tapi karena tahu itu bukan berarti kita harus berhenti berusaha. Justru kita harus lebih berusaha, jauh jauh jauh dan jauh lebih keras karena kita tahu kegagalan selalu mengejar kita.

Dengan menyadari ketidaksempurnaan hidup ini, kita tahu kalau tidak selamanya hidup ini akan berputar satu arah. Yang sukses terus sukses, dan yang kalah akan selalu kalah. Tidak. Seorang yang berada di puncak bisa terjatuh, bukankah karena itu ada kata bawah? Dan orang yang berada di bawah bisa merangkak naik, bukankah karena itu ada kata atas?

Tiap manusia itu punya kekurangan dan kelemahan. Itu hal mutlak. Seperti yang saya bilang sebelumnya, tidak ada yang sempurna. Semua sama, tidak ada pengecualian. Yang pada akhirnya membuat kita berbeda hanya pada bagaimana kita menyikapinya. Dari cara kita itulah akhirnya kita suka tidak suka, akan dikelas-kelaskan dalam derajat yang bertingkat sesuai dengan kesetiaan kita pada upaya untuk membaikkan diri.

Ketidaksempurnaan hidup bisa memecahkan sebagian orang bahkan bukan hanya menjadi puing-puing namun bisa juga menjadi serpihan-serpihan yang tak tertolong lagi. Tapi juga bisa menyebabkan sebagian lain memecahkan rekor. Cara membawa dirimu, menentukan apakah kamu akan jatuh dan pecah atau berdiri gagah memecahkan rekor.

Tidak harus terlahir dari keluarga hebat kok untuk jadi hebat. Buktinya tidak sedikit orang yang justru dengan segala kekurangannya bisa menjadi sukses. Dan tidak harus terlahir dari keluarga pecundang untuk menjadi pecundang. Buktinya ada juga orang yang justru segala kelebihannya malah menjadi kelemahannya dan menjatuhkannya.

Sekali lagi saya ingin mengatakan kita sama, tidak ada pengecualian. Yang membedakan kita hanya cara menyikapi dan membawa diri. Dan itu semua bergantung pada hati. Ya, hati… sesuatu yang ada dalam diri setiap manusia yang terlahir di dunia ini. sesuatu yang membedakan baik dan buruk.

Dan bukankah ada yang bilang segala sesuatu itu tergantung niatnya? Dengan niat baik dan tekad kuat yang berasal dari hati yang besar… keajaiban bisa lahir dari sana. Saya percaya keajaiban itu ada. Tapi keajaiban itu pula saya percayai tidak datang begitu saja. Keajaiban itu bermula ketika kita percaya dan berpikir bahwa keajaiban itu ada. Cogito ergo sum. Dan dia betul-betul terlihat ketika kita berjuang untuk mewujudkannya. Certamen ergo sum. Kejaiban itu bukan suatu kebetulan yang datang tiba-tiba dengan sendirinya. Segalanya berasal dari pikiran dan diwujudkan dengan kerja keras.

Tidak ada kerja keras tanpa impian, dan tidak ada impian tanpa kerja keras!

Jika kamu punya impian, cita-cita yang bermakna, kekuatan pikiran yang luar biasa tetapi kamu sama sekali tidak pernah meneteskan keringat untuk memperjuangkan mimpimu itu, kamu tidak akan lebih dari seorang pembual!

Tapi jangan pula pernah bekerja keras tanpa ada impian. Kamu hanya akan kelelahan melangkah tanpa tujuan. Buta! Tidak ada perlabuhan. Tidak akan ada kepuasan dan kesenangan yang kamu peroleh dari tiap tetes keringatmu. Kamu hanya akan berakhir tidak dengan memegang permata, tetapi pasir yang hilang bersama tiupan angin. Dan itu tidak akan membuatmu lebih dari sekedar pembual bagi dunia ini.

Semua orang bisa bermimpi, mau itu sederhana atau luar biasa. Imajinasi itu bebas, tidak perlu merogoh saku dalam-dalam untuk memilikinya. Selama kamu bernapas, kamu berhak untuk bermimpi!

Juga tidak ada kriteria tertentu untuk bekerja keras. Jika kamu merasa dirimu besar atau lebih, kamu tetap harus bekerja keras. Selalu ada celah dalam setiap hal. Dan jika kamu merasa dirimu kurang dalam setiap keterbatasanmu, kamu tetap harus bekerja keras. Selalu ada harapan disetiap keterbatasan. Karena masih ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan. Setiap kata diciptakan berpasangan. Disamping ketidaksempurnaan hidup, ada satu yang sempurna… Sang Pencipta. Dia yang Maha Adil, yang Maha Penyayang, yang Maha Pemurah, yang Maha Segalanya. Dia selalu punya rencana terbaik bagi hamba-Nya yang tidak pernah menyerah. Dia selalu adil dalam membalas setiap tetes keringat dan air matamu.

“Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah.”


So don’t stop dreaming, always keep the faith, pray and fight for it!

Di atas hidup yang tidak sempurna ini, sekali lagi saya berjanji untuk terus bermimpi dan berjuang. Love your dreams, love your fight and what you do, love your life with brave and never give up!

Yadd Dwianri.
-

Nb: Terima kasih yang sebesar-besarnya buat Mas Donny Dhirgantoro untuk setiap untaian kata dan buku-buku yang terus menginspirasi dan menguatkan saya. :)