Rabu, 08 Desember 2010

hay, ayah!

-Tuesday, December 07, 2010-
Aku melirik handphone ku yang bergetar.

1 new message.
Maaf, rapat hari ini dipindahkan jadi rabu berhubung ada ayah dari teman kita yang meninggal.


Simple. Apa masalahnya?
Tapi tidak buatku.

ayah dari teman kita yang meninggal

kata-kata itu… kata-kata yang sama yang pernah orang-orang gunakan untuk mendeskripsikan keadaanku.

Membuatku kembali sadar kalau aku sudah kehilangan.

Kalau mau jujur, sampai saat ini aku masih berusaha menghindar dari kenyataan itu. Berusaha melawan goresan yang telah Tuhan tulis dalam buku hidupku. Berpura-pura bodoh untuk mencernanya.

Tapi fakta tetaplah fakta. Kenyataan.

Sekeras apapun aku mencoba melawan, aku pasti kalah. Aku tahu itu dari dulu, dulu sekali. Tapi tetap saja, tidak mau menyerah.

Ayah…
Ah, aku benci mengingat ayah!
Saat ini aku masih benci mengingat ayah...
Karena setiap kali mengingatnya, aku pasti masih menangis.
Dan aku benci menangis. Karena aku ini anak yang kuat.
Mungkin berusaha kuat yang tepat. Tapi aku tidak peduli itu. Aku hanya tidak boleh menangis.
Aku harus lebih kuat dari yang lain. Stay strong.

Tapi… ayah, kau membuatku rapuh…
Kenapa kau begitu kejam padaku?
Kau hadir dalam hidupku tanpa ku minta, lalu kau meninggalkanku begitu saja saat aku memohonmu untuk tetap di sini. Permainan apa yang sedang kita mainkan di sini? Petak umpet, kah? Aku menyerah, oke? Jadi aku minta keluarlah!

Kenapa tidak mau muncul? Membenciku kah?
Ya, aku memang bukan anak yang baik. Aku akui itu. Aku memang sudah membuatmu kecewa, aku memang sudah menentangmu dengan memilih jalan hidupku sendiri. Tapi kalau kau beri aku waktu, aku akan berusaha hingga akhir kali ini. Aku rela meninggalkan keinginanku asal kau mau kembali. Aku mohon tetaplah di sisiku, ayah. Temani aku… tak apa kau marahi aku seperti biasa, taka pa kau menyuruhku ini-itu, ayolah… aku tak apa!

Lagipula kau pernah bilangkan kalau kau mau melihatku sukses. Kau mau hadir di wisudaku. Sekarang aku sedang berproses. Aku sedang berusaha mewujudkan mimpimu secepatnya. Aku berusaha ayah. Kau harus tahu aku berusaha. Kau lihat kan? Tapi kau berbohong padaku! Kau tidak mau hadir! Kau tidak akan pernah hadir! Karena kau sudah pergi, kan? Kau menipuku! Melihatku di ospek saja tidak.. kau terlalu cepat pergi ayah. Padahal di wisuda nanti aku akan menjadi gadismu yang manis. Kau pasti akan menyesal melewatkannya. Andai kau tinggal sedikit lebih lama…

Ayah… aku menangis…
Dulu kau selalu bilang ,”berhenti menangis, ayah tahu kamu kuat. Anak kuat tidak menagis.”
Dulu aku benci mendengarmu mengatakan itu. Saat itu aku hanya anak kecil yang wajar kalau menangis. Kenapa kau melarangku? Dan kenapa hanya aku sementara saudariku yang lain bisa? Tapi kini aku sadar, kau mengatakan itu karena kau sangat menyayangiku dan percaya padaku. Karena kau tidak bisa melihatku menangis. Karena melihatku menangis membuatmu sedih dan terluka. Iya kan ayah? Kenapa tidak menjawab? Kalau aku hitung sampai 3 kau tidak menjawab maka aku akan menjawabnya iya. 1… 2… 3… kalau begitu iya. Jangan salahkan aku kalau aku geer, kau yang memilih diam.

Ayah.. adakah kau lelah dengan hidup ini hingga kau memutuskan beristirahat dan tidak bangun lagi? Ayah, 1 kali aja bangunlah. Aku berjanji aku akan memijitmu. Aku akan menyiapkan teh hangat untukmu. Aku akan menjadi anak baik. Aku janji ayah. Tolong buka matamu sekali lagi. Agar aku bisa berbicara denganmu. Setidaknya aku bisa meminta maaf padamu untuk semua salahku. Aku juga mau bilang terima kasih untuk mengukir kisah yang berharga dalam buku hidupku dengan kehadiranmu. Juga… untuk 1 hal yang belum pernah aku katakan padamu…

“Ayah… aku menyayangimu…”

Kau terlalu tergesa-gesa ayah. Kau juga terlalu baik jadi manusia, makanya Tuhan jadi menyukaimu dan memintamu menemani-Nya…

Ayah… ayah… ayah…

Aku masih menangis… jangan marah padaku ya… aku masih lemah… aku masih belum bisa menerima semuanya… ayah harus memaklumiku karena ayah pergi meninggalkanku terlalu tiba-tiba… ayah harus beri aku waktu. Deal?

Ayah tahu lagunya Tommy Page, judulnya Time.
Ayah tidak tahu? Kalau begitu aku nyanyikan buat ayah ya…

I remember the day you say goodbye
Something was calling you
I could read it in your eyes
You told me that someday you'd meet again
But deep inside I always knew
This was the end
I remember those words you claimed
As I stood in the pouring rain
When I showed my heart would never be the same

You told me time will always heal the pain
Bring the sun and dry the rain
You need to solve and think our problems through
You told me time is always in my side
To turn the reason,change the tide
Things work out with time if you want them to
Why can't time make you stop

Loving you
It wasn't very easy when you left
Every mention of your name
Would get me so upset
I trapped my emotions deep inside
And I don't like,I didn't care
With hope this word sub-side
I remember those words you claimed
As I stood in the pouring rain
When I showed my heart would never be the same

You told me time will always heal the pain
Bring the sun and dry the rain
You need to solve and think our problems through
You told me time is always in my side
To turn the reason,change the tide
Things work out with time if you want them to
Why can't time make you stop

I try to get you off my mind
I live my life just wasting time
Hoping that someday I can say the same

You told me time will always heal the pain
Bring the sun and dry the rain
You need to solve and think our problems through
You told me time is always in my side
To turn the reason,change the tide
Things work out with time if you want them to
Why can't time make you stop


Ayah sudah dengar? Baguskan ayah? Waktu.. ayah, waktu… aku hanya butuh waktu hingga aku akan tersenyum lagi saat mengingatmu tanpa air mata. Tapi ayah, aku menangis bukan karena aku membencimu, aku hanya terlampau menyayangimu hingga terluka karena kehilanganmu. Jangan khawatir. Tetap aja katakan kalau aku kuat ayah. Tetaplah jadi ayahku yang seperti itu.

Oia, Kepalaku pusing ayah, aku ingin istirahat dulu. Aku sudah terlampau lama merecokimu hari ini. Maaf ya ayah… istirahatlah lagi. Aku akan mengunjungi dan berbagi cerita denganmu lagi nanti. Dah ayah… istirahatlah dengan damai ya…

Minggu, 05 Desember 2010

long time

yeha, long time!
long time not see you my readers! :)
how are you?

emh... belakangan ini agak sibuk jadinya ya jarang online ditambah dengan menghilangnya koneksi curian. wkwkwkwkwkw XDD #kere

oia, just for info...
jumat, 3-12-2010 = hari terpanas sedunia.

bayangin ya, dari awal datang ke kampus sudah kena marah dari dosen, terus teman-teman pada adu mulut, kepala mumet, sakit... gyaa~ what a beautiful day, right?

but, after the hurricane there's a rainbow, right?
dan sekarang yang gue rasain sudah melihat pelangi :D

oia... apa kalian tahu, ada yang namanya pelangi dalam kegelapan. tidak percaya, kan? soalnya pelangi kan terbentuk karena pembiasan cahaya. tapi sumpah ini ada. namanya cahaya galaksi. cantikkk~!

cekidot~



what's your opinion? ;)